Jumat, 22 Maret 2013

Rumah Adat Simalungun

       Sub etnis Batak Simalungun berdiam di sebagian wilayah Deli Serdang sebelah Timur Danau Toba. Rumah adat Simalungun pada dasarnya hampir sama dengan rumah adat Batak Toba, karena daerahnya terletak antara pemukiman suku Batak Karo dan suku Batak Toba.Rumah adatnya berbentuk panggung dengan lantai yang sebagian disangga balok-balok besar berjajar secara horizontal bersilangan. Balok-balok ini menumpu pada pondasi umpak. Dinding rumah agak miring dan memilliki sedikit bukaan/jendela. Atapnya memilliki kemiringan yang curam dengan bentuk perisai pada sebagian besar sisi bawah, sedang sisi atas berbentuk pelana dengan gevel yang miring menghadap ke bawah. Pada ujung atas gevel biasanya dihiasi dengan kepala kerbau. Tanduknya dari kerbau asli dan kepalanya dari injuk yang dibentuk. Bagian-bagian  konstruksi Rumah Adat Batak Simalungun Bolon diukir, dicat serta digambar dengan warna merah, putih dan hitam. Selain sarat dengan nilai filosofis, ornamentasi rumah memiliki keunggulan dekoratif dalam memadukan unsur alam dan manusia dengan unsur geometris.

       Di samping itu pada bagian-bagian rumah lainnya diberi hiasan berupa lukisan-lukisan yang berwarna-warni yaitu merah, putih dan hitam. Ragam hias rumah bolon Simalungun antara lain hiasan Sulempat pada tepian dinding bagian bawah, hiasan saling berkaitan. Kemudian hiasan hambing marsibak yaitu kambing berkelahi. Hiasan Sulempat dan Hambing Marsibak menggambarkan kehidupan yang kait-berkait sehingga melahirkan kekuatan dan kesatuan yang tidak tergoyahkan. Hiasan pada bagian tutup keyong dengan motif segitiga, motif cicak, ipan-ipan serta motif ikal yang menyerupai tumbuhan menjalar. Biasanya pada bagian ini diberi hiasan kepala manusia yang disebut bohi-bohi, sebagai pengusir hantu. Seperti halnya hiasan ipan-ipan yang menggambarkan segi-segi runcing mempunyai maksud untuk menghambat hantu-hantu yang akan masuk rumah. 

5 komentar: